Selasa, 28 Juli 2015

Strategi Proses dan Perencanaan Kapasitas



MANAJEMEN  OPERASI


STRATEGI PROSES DAN PERENCANAAN KAPASITAS

BAB 1
PENDAHULUAN


Latar Belakang
Dalam tiap proses produksi diperlukan beberapa pertimbangan yang matang menyangkut batas maksimal kerja dari suatu alat dan mesin yang digunakan selama proses tersebut berlangsung. Hal ini menjadi sesuatu penting untuk melihat sejauhmana alat - alat produksi mampu beroperasi. Jika dalam menjalankan fungsinya, alat tersebut dipaksakan, maka tidak menutup kemungkinan terjadinya overload, sehingga hal tersebut menyebabkan alat menjadi cepat aus. Dengan demikian akan semakin membengkakkan biaya produksi.
Dari gambaran tersebut terlihat bahwa perencanaan kapasitas menjadi begitu penting. Perencanaan kapasitas adalah suatu proses sitematis untuk menentukan tingkat kapasitasnya optimal atas dasar permintaan pasar yang diperkirakan. Dalam perencanaan kapasitas ada pilihan - pilihan yang tetap harus diperhatikan agar sasaran perusahaan dapat dicapai.













BAB II
PEMBAHASAN


A.  Pengertian Strategi Proses
Strategi proses adalah pendekatan organisasi untuk mentransformasi sumber daya yang dimiliki menjadi barang dan jasa. Tujuan dari strategi proses adalah untuk menemukan jalan dalam memproduksi barang dan jasa yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen dan spesifikasi produk dalam keterbatasan biaya dan keterbatasan manajerial yang lain. Proses yang dipilih akan memiliki pengaruh jangka panjang pada produksi dan efisiensi, juga pada fleksibilitas biaya, dan kualitas yang dihasilkan.
Strategi proses merupakan pendekatan organisasi secara keseluruhan untuk menghasilkan barang dan jasa. Pendekatan ini bermacam-macam tergantung situasi yang dighadapi oleh perusahaan. Paling tidak ada empat tipe pendekatan yang dilakukan okeh perusahaan dalam strategi proses yaitu:
1.      Pendekatan proyek: Satu jenis produksi suatu barang untuk memenuhi pesanan pelanggan.
2.      Pendekatan Batch Production: Sistem produk yang memproses beberapa item dalam kelompok (batch) kecil.
3.      Pendekatan Mass Production: Memproduksi barang yang volumenya besar dengan produk yang terstandarisasi.
4.      Pendekatan Continous Process: digunakan untuk komoditas produk yang volumenya sangat besar.

B.  Empat Strategi Proses
Hampir setiap barang dan jasa dibuat dengan menggunakan beberapa variasi dari satu diantara empat strategi proses, yaitu :
1)      Fokus Proses, Suatu fasilitas yang diorganisasi disekeliling proses untuk menfasilitasi produksi yang volumenya rendah, varietas yang tinggi. Sebagian besar produk global diabadikan untuk membuat produk volume rendah, varietas yang tinggi dalam fasilitas yang berfokus pada proses, juga dikenal dengan bagian pekerjaan atau fasilitas proses intermittent (proses yang berselang seling). Fasilitas yang berfokus pada proses memiliki biaya variable yang tinggi dengan utilitas yang sangat rendah (5% hingga 25%) dari fasilitas.
2)      Fokus yang repetitif, Merupakan suatu proses produksi yang berorientasi pada produk yang menggunakan modul. Modul adalah bagian atau komponen dari produk yang sebelumnya telah disiapkan, seringkali dalam proses yang terus menerus. Proses repetitif adalah lini perakitan yang klasik. Memungkinkan bagi perusahaan menggunakan modul dan mengkombinasi keuntungan ekonomis dari model yang berfokus pada produk dengan keunggulan kustomisasi dari model yang berfokus pada proses.
3)      Fokus pada produk, Suatu fasilitas yang diatur disekitar produk yang berorientasi pada produk, volume yang tinggi , proses dengan varietas yang rendah. Fasilitas yang berfokus pada produk juga dikenal dengan proses berkesinambungan karena menggunakan proses yang sangat lama, produksi yang berjalan secara terus menerus. Keadaan fasilitas yang terfokus pada produk yang terspecialisasi memerlukan biaya tetap yang tinggi, namun biaya variable yang rendah memberi imbalan utilitas pabrik yang tinggi.
4)      Kustomisasi massal, Produksi yang cepat, biaya rendah yang melayani secara konstan perubahan dari keinginan konsumen yang unik. Membuat kustomisasi massal berhasil memerlukan sebuah sistem dengan volume tinggi dimana produk dibuat berdasarkan pesanan (build to order – BTO) , bukan berdasarkan ramalan. Tantangan utamanya meliputi ; desain produk, desain proses, manajemen persediaan, penjadwalan yang ketat, dan rekan kerja yang responsif.

C. Analisis dan Desain Proses
Ketika menganalisis dan mendesain proses, kita perlu menanyakan pertanyaan dibawah ini ;
Ø  Apakah proses didesain untuk mencapai keuntungan dalam hal differensiasi, respon atau biaya yang murah ?
Ø  Apakah proses mengeliminasi langkah – langkah yang tidak menambah nilai ?
Ø  Apakah proses memaksimalisasi nilai pelanggan seperti yang dianggap oleh pelanggan ?
Ø  Apakah proses akan mendatangkan pesanan ?
Berikut ini lima alat bantu yang digunakan dalam analisa proses, yaitu ;
1.      Diagram alur, suatu gambaran yang digunakan untuk menganalisis pergerakan orang atau bahan material.
2.      Pemetaan fungsi waktu (pemetaan proses), suatu diagram alur dengan waktu yang ditambahkan pada sumbu horisontal.
3.      Pemetaan aliran nilai ( VSM) , suatu alat bantu yang digunakan para manajer memahami bagaimana untuk menambah nilai dalam aliran bahan material dan informasi diseluruh proses produksi.
4.      Diagram proses, Diagram yang menggunakan simbol untuk menganalisis pergerakan orang atau bahan material.
Diagram proses memungkinkan manajer untuk fokus pada aktivitas yang memiliki nilai tambah dan menghitung presentasi waktu nilai tambah (= waktu operasional / total waktu)
5.      Perencanaan layanan, suatu tehnik analisis proses yang meminjamkan dirinya sendiri untuk fokus pada konsumen dan interaksi antara pemneri jasa dengan konsumen.
Teknik – Teknik untuk Meningkatkan Produktivitas Jasa
STRATEGI
TEKNIK
CONTOH
Pemisahan
Struktur layanan sehingga para konsumen dapat pergi kemana layanan ditawarkan
Para konsumen di bank pergi ke manajer untuk membuka akun yang baru, ke pegawai bagian kredit untuk pinjaman, dan ke teller untuk mendepositokan uang.
Pelayanan sendiri
Pelayanan sendiri sehingga para konsumen dapat meneliti , membandingkan dan meninggalkan dengan kecepatan mereka sendiri
Supermarket dan departmen store, melakukan pemesanan melalui internet
Penundaan
Penyesuaian pada saat pengiriman
Menyesuaikan pada saat pengiriman bukan pada saat produksi
Fokus
Membatasi penawaran
Menu restoran yang terbatas
Modul
Pemilihan modular atas jasa, produksi modular
Pemilihan investasi dan asuransi , modul makanan yang telah dipaketkan sebelumnya pada restoran
Otomatisasi
Memisahkan layanan yang akan membiarkan mereka sendiri untuk memcoba beberapa tipe dari otomatisasi
Mesin penarikan otomatis
Penjadwalan
Menjadwalkan personel dengan tepat
Menjadwalkan personel konter tiket dengan interval 15 menit
Pelatihan
Mengklarifikasi opsi jasa; menjelaskan bagaimana menghindari permasalahan
Penasehat investasi, pengurus pemakaman, personel pemeliharaan purna jual


Tabel diatas memperlihatkan beberapa teknik untuk desain proses yang inovatif dalam jasa. Para manajer menfokuskan dalam proses perancangan inovatif yang dapat mendorong jasa. Sebagai contoh, supermarket swalayan dapat mengurangi biaya, namun memungkinkan bagi para konsumen  untuk memeriksa fitur yang spesifik yang mereka inginkan, misalnya kesegaran atau warna.

D.  Perencanaan Kapasitas
Berbicara mengenai strategi proses, tidak akan terlepas dari perencanaan kapasitas. Perencanaan kapasitas adalah keputusan strategi jangka panjang untuk membangun sumber daya perusahaan secara keseluruhan.
Kapasitas merupakan suatu terobosan atau sejumlah unit yang mana tempat fasilitas dapat menyimpan, menerima, atau memproduksi dalam suatu periode tertentu. Keputusan kapasitas sering menetapkan kebutuhan akan permodalan dan oleh karenanya terdapat biaya tetap yang besar jumlahnya. Kapasitas juga menentukan apakah permintaan telah terpenuhi atau tidak, atau apakah tempat fasilitas akan menganggur atau tidak.
Jika sebuah fasilitas berukuran terlalu besar, maka banyak tempat yang tidak digunakan dan akan menambah biaya pada produksi yang ada. Apabila sebuah fasilitas terlalu kecil maka pelanggan atau mungkin seluruh pasar akan hilang. Menentukan ukuran tempat fasilitas bertujuan untuk mencapai level pemanfaatan yang tinggi dan tingkat pengembalian investasi yang tinggi.
Kapasitas desain (design capasity) merupakan output yang maksimum secara teori pada sistem dalam suatu periode waktu tertentu berdasarkan pada kondisi idealnya. Kapasitas efektif (effective capasity) adalah kapasitas yang mana suatu perusahaan mengharapkan untuk mencapai hambatan operasional yang tersedia saat ini. Kapasitas efektif seringkali lebih rendah daripada design kapasitas karena tempat fasilitas yang mungkin telah dirancang untuk versi produk terdahulu atau campuran produk berbeda daripada yang saat ini sedang diproduksi.
Dua ukuran kinerja sistem khususnya berguna untuk pemanfaatan dan efisiensi.
Pemanfaatan (utilization)  adalah presentase desain kapasitas yang benar - benar tercapai
Efisiensi (efficiency) adalah persentasi dari kapasitas efektif yang benar – benar dicapai
Rumus                                         Pemanfaatan           = Aktual output / Kapasitas desain
                                                    Efisiensi                  = Aktual output / Kapasitas efektif
                                                    Output                     = (Kapasitas efektif )(Efisiensi)
                          Di dalam perencanaan kapasitas terdapat 3 strategi yaitu:
1.      Capacity lead strategy, yaitu kapasitas berada di depan permintaan. Strategi ini cocok untuk pasar yang ada berkembang saat ini
2.      Capacity lag strategy, yaitu kapasitas berada dibawah permintaan. Strategi ini berpeluang untuk mengalami kerugian.
3.      Average lead strategy, yaitu kapasitas berada sejajar dengan permintaan dimana kapasitas yang ada jumlahnya yang tersedia hanya sebanyak permintaan yang ada.

F.  Macam-macam Perencanaan Kapasitas
Berdasarkan jangka waktunya perencanaan  kapasitas terbagi menjadi tiga yaitu: perencanaan kapasitas jangka pendek, perencanaan kapasitas jangka sedang, dan perencanaan kapasitas jangka panjang.
Horizon waktu
Pilihan – pilihan untuk penyesuaian kapasitas
Perencanaan dalam kisaran waktu yang panjang


Perencanaan dalam kisaran waktu menengah (perencanaan secara menyeluruh)

Perencanaan dalam kisaran waktu yang pendek (penjadwalan)

Menambah tempat fasilitas
Menambah waktu tunggu perlengkapan yang lama

Sub kontrak
Menambah perlengkapan
Menambah shift


*

*


Menambah personel
Membangun atau menggunakan persediaan

Menjadwalkan pekerjaan
Menjadwalkan personel
Mengalokasikan mesin

Modifikasi kapasitas
Menggunakan Kapasitas
*) Sulit untuk menyesuaikan kapasitas, karena keterbatasan dalam opsi yang ada

1.    Perencanaan Kapasitas Jangka Pendek
Perencanaan kapasitas jangka pendek kurang dari tiga bulan . ini dikaitkan pada proses penjadwalan harian atau mingguan dan menyangkut pembuatan penyesuian–penyesuian untuk menghapus ‘’variance’’ antara keluaran yang direncanakan dan keluaran nyata . keputusan perencanaan mencakup alternatif– alternatif seperti kerja lembur, pemindahan personalia, penggantian routing produksi.
Perncanaan kapasitas jangka pendek diguakan untuk menangani secara ekonomis hal-hal yang sifatnya mendadak di masa yang akan datang, misalnya untuk memenuhi permintaan yang bersifat mendadak atau seketika dalam jangka waktu pendek. Kebanyakan perusahaan tidak beroperai penuh selama 24 jam per hari dan tidak pernah beroperasi penuh tujuh hari per minggu. Jika perusahaan beroperasi penuh delapan jam per hari (satu shif) dan lima hari per minggu, maka kapasitas normal jam kerja perusahaan adalah 40 jam per minggu. Namun demikian 40 jam per minggu bukanlah kapasitas maksimum yang dimiliki. Dalam banyak kasus perusahaan dimungkinkan untuk bekerja melebihi kapasitas norma, sehingga kapasitas output maksimumnya lebih dari 40 jam kerja.
Menghadapi kondisi seperti ini, untuk menambah atau menurunkan kapasitas mungkin perusahaan melakukan penambahan dan pengurangan jam kerja, melakukan sub-Kontrak dengan perusahaan lain apabila terjadi 1989.di perubahan permintaan. Untuk meningkatkan kapasitas jangka pendek terdapat lima cara yang dapat digunakan perusahaan (krajewzki & Ritzman),
a.    Meningkatkan jumlah sumber daya:
·      Penggunaan kerja lembur
·      Penambahan regu kerja
·      Memerikan kesempatan kerja secara part-time
·      Sub-Kontrak
·      Kontrak kerja
b.  Memperbaiki penggunaan sumber daya:
·      Mengatur regu kerja
·      Menetapkan skedul
c.  Memodifikasi produk:
·      Menentukan standar produk
·      Melakukan perubahan jasa operasi
·      Melakukan pengawasan kualitas
d.  Memperbaiki permintaan:
·      Melakukan perubahan harga
·      Melakukan perubahan promosi
e.  Tidak memenuhi permintaan:
·      Tidak mensuplai semua permintaan

2.    Perencanaan Kapasitas Jangka Menengah
Perencanaan kapasitas jangka menengah (intermediet range) rencana-rencana bulanan atau kuartalan untuk 3 sampai 36 bulan yang atau yang akan datang. Dalam  hal ini, kapasitas juga bervariasi karena alternative–alternative seperti penarikan tenaga kerja, pemutusan kerja, peralatan–peralatan bukan utama.
3.    Perencanaan Kapasitas Jangka Panjang
Perencanaan kapasitas jangka panjang (long time) lebih dari tiga tahun. Di mana  sumber daya produktif memakan waktu lama untuk memperoleh atau menyelesaikan, seperti bangunan, peralatan atau fasilitas. Perencanaan kapasitas jangka panjang memerlukan partisipasi dan persetujuan manajemen puncak.
Perencanaan kapasitas jangka pajang merupakan strategi operasi dalam menghadapi segala kemungkinan yang akan terjadi dan sudah dapat diperkirakan sebelumnya. Misalnya, rencana untuk menurunkan biaya produksi per unit, dalam jangka pendek sangat sulit utuk dicapai karena unit produk yang dihasilkan masih berskala kecil, tetapi dalam jangka panjang rencana tersebut dapat dicapai dengan meningkatkan kapasitas produksi. Persoalan yag timbul adalah berapa jumlah produk yang dihasilkan agar biaya produksi seminimum mungkin.
Penentuan jumlah produksi yang dapat menghasilkan biaya minimum perlu diperhatikan berbagai faktor seperti:
·      Pola permintaan jangka panjang
·      Siklus kehidupan produk yan dihasilkan
Dalam kaitan dengan kapasitas jangka panjang, terdapat dua strategi yang dapat ditempuh perusahaan:
a.    Strategi melihat dan menuggu (wait and see strategy)
Strategi ini dapat dikatakan pula sebagai strategi hati-hati, karena kapasitas produksi akan dinaikkan apabila yakin permintaan konsumen sudah naik. Strategi ini diperoleh dengan pertimbangan bahwa, setiap kali terjadi kelebihan kapasitas perusahaan harus menanggung risiko karena investasi yang dilakukan hanya ditanggung dalam unit yang sedikit, akibatnya biaya produksi menjadi tinggi.
b.    Strategi ekspansionis
Strategi ekspansionis yaitu kapasitas selalu melebihi atau diatas permintaan. Dengan strategi perusahaan berharap tidak terjadi kekurangan produk di pasaran yang dapat menyebabkan adanya peluang masuknya produsen lain. Selain itu perusahaan untuk memberikan pelayanan terbaik dengan cara menjamin tersedianya produk di pasaran.

G.  Analisis Kemacetan dan Teori Mengenai Kendala
Analisis kapasitas (capasity analysis) menentukan kapasitas terobosan atas sentra kerja di dalam sistem dan pada akhirnya kapasitas bagi keseluruhan sistem. Konsep penting dalam analisis kapasitas adalah peranan dari kendala atau kemacetan.
Istilah kemacetan (bottleneck) mengacu pada leher dari sebuah botol secara harfiah yang membatasi aliran atau dalam kasus sistem produksi, hambatan dalam terobosan.  Waktu kemacetan (bottleneck time) adalah waktu dari sentra kerja yang paling lambat (salah satunya yang memakan waktu terlalu lama ) dalam suatu sistem produksi.  Waktu terobosan adalah waktu yang diperlukan bagi suatu produk untuk berjalan melalui proses produksi dan tidak menunggu, jalur terlama melalui sistem.
Teori kendala ( theory of constraints – TOC) adalah kumpulan pengetahuan yang berhubungan dengan segala sesuatunya yang membatasi atau menghambat kemampuan organisasi untuk mencapai tujuannya. Memahami dan mengelola keterbatasan ini melalui proses 5 langkah menjadi dasar dari TOC :
Langkah 1, Identifikasi kendala.
Langkah 2,Mengembangkan suatu rencana untuk mengatasi kendala yang telah diidentifikasi.
Langkah 3, Fokus pada sumber daya untuk menyelesaikan langkah 2
Langkah 4, Mengurangi pengaruh dari kendala dengan meringankan beban kerja atau dengan memperluas kapabilitas. Pastikan bahwa kendala telah dipahami oleh seluruh orang yang memiliki dampak pada mereka
Langkah 5, Ketika satu set kendala telah diatasi, kembali ke langkah 1 dan identifikasi kendala yang baru.            
Kendala yang krusial dalam banyak sistem adalah kemacetan, berikut empat perinsip manajemen kemacetan, yaitu :
1.      Merilis order pekerjaan pada sistem dalam kecepatan yang ditetapkan oleh kapasitas kemacetan.
2.      Waktu yang hilang pada saat kemacetan terjadi merepresentasikan kapasitas yang hilang dari keseluruhan sistem.
3.      Meningkatkan kapasitas dari jalur yang tidak terjadi kemacetan adalah sebuah fatamorgana.
4.      Meningkatkan kapasitas dari kemacetan akan meningkatkan kapasitas keseluruhan sistem.

H.  Analisis Break Even Point (Titik Impas)
Break Even Point (BEP) dapat diartikan sebagai suatu titik atau keadaan dimana perusahaan di dalam operasinya tidak memperoleh keuntungan dan tidak menderita kerugian. Dengan kata lain, pada keadaan itu keuntungan atau kerugian sama dengan nol.  Hal tersebut dapat terjadi bila perusahaan dalam operasinya menggunakan biaya tetap, dan volume penjualan hanya cukup untuk menutup biaya tetap dan biaya variabel.
Apabila penjualan hanya cukup untuk menutup biaya variabel dan sebagian biaya tetap, maka perusahaan menderita kerugian. Dan sebaliknya akan memperoleh memperoleh keuntungan, bila penjualan melebihi biaya variabel dan biaya tetap yang harus di keluarkan.
Jenis Biaya Berdasarkan Break Even (Titik Impas).
Biaya yang dikeluarkan perusahaan dapat dibedakan sebagai berikut:
a.    Variabel Cost (biaya Variabel)
Variabel cost merupakan jenis biaya yang selalu berubah sesuai dengan perubahan volume penjualan, dimana perubahannya tercermin dalam biaya variabel total. Dalam pengertian ini biaya variabel dapat dihitung berdasarkan persentase tertentu dari penjualan, atau variabel cost per unit dikalikan dengan penjualan dalam unit.
b.    Fixed Cost (biaya tetap)
Fixed cost merupakan jenis biaya yang selalu tetap dan tidak terpengaruh oleh volume penjualan melainkan dihubungkan dengan waktu(function of time) sehingga jenis biaya ini akan konstan selama periode tertentu. Contoh biaya sewa, depresiasi, bunga. Berproduksi atau tidaknya perusahaan biaya ini tetap dikeluarkan.
c.    Semi Varibel Cost
Semi variabel cost merupakan jenis biaya yang sebagian variabel dan sebagian tetap, yang kadang-kadang disebut dengan semi fixed cost. Biaya yang tergolong jenis ini misalnya: Sales exsspense atau komisi bagi salesman.

I.  Menurunkan Resiko dengan Perubahan bertahap
Pertumbuhan permintaan biasanya dalam unit yang kecil, sementara tambahan kapasitas dalam keadaan yang mendadak dan dalam unit yang besar. Untuk menurunkan resiko, perubahan tambahan yang yang melindungi peramalan permintaan menjadi opsi yang baik, empat pendekatan untuk perluasan kapasitas, adalah ;
1.      Strategi menunggu dengan perluasan tambahan
2.      Strategi menunggu dengan satu langkah perluasan
3.      Strategi tertinggal
4.      Strategi mendahului.
Baik strategi tertinggal maupun strategi mendahului akan menangguhkan belanja modal



BAB III
PENUTUP


A.    Kesimpulan
         Strategi proses adalah pendekatan organisasi untuk mentransformasi sumber daya yang dimiliki menjadi barang dan jasa. Tujuan dari strategi proses adalah untuk menemukan jalan dalam memproduksi barang dan jasa yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen dan spesifikasi produk dalam keterbatasan biaya dan keterbatasan manajerial yang lain
Kapasitas merupakan suatu terobosan atau sejumlah unit yang mana tempat fasilitas dapat menyimpan, menerima, atau memproduksi dalam suatu periode tertentu. Keputusan kapasitas sering menetapkan kebutuhan akan permodalan dan oleh karenanya terdapat biaya tetap yang besar jumlahnya. Kapasitas juga menentukan apakah permintaan telah terpenuhi atau tidak, atau apakah tempat fasilitas akan menganggur atau tidak
Berdasarkan jangka waktunya perencanaan  kapasitas terbagi menjadi tiga yaitu: perencanaan kapasitas jangka pendek, perencanaan kapasitas jangka sedang, dan perencanaan kapasitas jangka panjang.

B.  Saran
Untuk selalu memperhatikan kemajuan dalam teknologi yang mendorong produksi dan produktivitas baik dalam bidang manufaktur maupun jasa.












DAFTAR PUSTAKA

Jay Heizer, Barry Rander, 2015 . Manajemen Operasi : Manajemen Keberlangsungan dan Rantai Pasokan, Jakarta, Penerbit Salemba Empat.
Amrine, HarorldT ;John A. Ritchey dan OliverS.Hulley. 1986. Manajemen dan Organisasi Produksi. Jakarta: PenerbitErlangga
Buffa, Elwood S. 1996. Manajemen Operasi dan produksi Modern. Jakarta: BinarupaAksara
Handoko. I. Hani. 2000. Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi Edisi I. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta
Gaspersz,Vincent. 2002. Production Planning and Inventory Control Berdasarkan Pendekatan Sistem Terintegrasi MRP II dan JIT Menuju Manufakturing 21. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Nasution, Arman H.1999. Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Jakarta: Penerbit Guan Widya